Selamat Datang di Blog Ceria bersama ---- Thanks telah Berkunjung ---- Jangan lupa tinggalkan Komentar

Sabtu, 11 Juni 2016

doa dan kesedihanku

Tuhan .........................
AApakah aku tak berarti lagi sebagai seorang ibuny anak2
kenapa aku tak di anggap ada
begitu menyakitkannya perkataan itu

sebagai seorang yang peka perasaanya
Aku kecewa dengan ucapanya
apakah ia pantas di anggap ......
kalau ia lupa pada janjinya

kini aku tak percaya lagi dengan katamu
orang tuamu orang tuaku begitu sebaliknya
bebanmu bebanku....
aku kecewa................................

apalagi kamu berucap
"takkan maju kalau mengikuti katamu"
seakan semua kegagalan adalah karenaku
kenapa semudah itu engkau berucap

seenteng kapas engkau slalu menyalahkan
tak bijakkah jika itu kau lakukan
aku slalu menjaga harga dirimu
aku sllau berupaya menjadi yang terbaik

kesalahan keputusan yang kau ambil
aku yang slalu menanggung kesedihannya
kebejatan saudaramu...................
senantiasa merong-rong ketentraman keluargaku

takkah tahun lalu menjadi pelajaran berharga bagimu
ketika itu putriku masih dalam kandungan
dan keadaanku sangat lemah dan payah
aku berusaha untuk tegar dan berjiwa besar

aku mendampingimu dengan segala sisa tenagaku
ku perjuangkan harga diri keluargamu
setelah selesai masalah itu pun tak hanya berhenti di situ
kelakuanya yang senantiasa jadi pikiran

belum cukup setahun engkau beri kesedihan itu
engkau meminta untuk merestui untuk buka usaha
uang persiapan persalinanpun kau gunakan utuk
survei lokasi usaha di bandung....................
hasilnya nihil......................................................

tabungan habis .......................................................
mulai lagi keluargamu membujuk untuk menggantikan usaha kontrakan
padahal kamu seharusnya tau itu hanya modus
akhirnya dengan bujuk rayuanmu aku merayu keluargaku untuk iya
dengan spekulasi yang menjanjikan........................
tuhan..............................................
sangat menyakitkan kalau ku harus buka kembali kesedihan itu

ketidak jujuran pihak keluargamu merusak kepercayaanku
hingga yang paling menyedihkan datang 30 okt 2015
kecelakaan itu terjadi dan merenggut kekuatan tangan kananmu
tanganmu patah dan....................

aku berusaha untuk membawamu ke rumah sakit yang bisa di pen
namun engkau menolak dengan tegas dan memilih di sangkal putung
penolakanmu itu sebenarnya sangat menyakitkan ku
tapi aku masih berdoa untuk di beri kekuatan untuk ini
ku berdoa semoga keputusanmu kali ini tidak menjadi penyesalan mendatang

17 hari ku menemanimu di sangakal putung
dua hari sebelumnya perutku di bagian sesaran sangat sakit
entah itu pertanda apa...
ternyata bayiku sudah kelewat bulan

dengan sedih aku harus menghadapi meja operasi
tanpa di dampingi seorang suami
putriku lahir dalam ketidak berdayaanku
Alhamdulillah aku bisa melewati masa kritis itu

kini kesedihan itu menghampiri lagi

tuhan Jagalah suamiku
kembalikan lagi hatinya untukku
seperti aku mencintainya sepenuh hatiku
aku menyayanginya......

biarkan kesedihan ini berlalu
seiring dengan bergulirnya sang waktu