Pertalian darah antara anak dan ibu
sangat kuat, kontak bathin anak dan ibu sangat kuat. Itulah kuasa Allah. Antara
ibu dan anak memiliki perasaan dan kontak bathin yang kuat. Dari waktu kewaktu
selalu ada cerita dan kisah kekuatan bathin seorang ibu untuk memanggil
anaknya. Aku yakin begitu kuatnya bathin ibu untuk anaknya. Hal inilah yang
menyebabkan seorang anak dan ibu memiliki kontak bathin yang kuat, meskipun
terkadang kita kurang menyadari betapa sangat berartinya kedua orang tua. Meskipun
kedua orang tua kita memiliki kekurangan namun mereka adalah orang tua yang
telah membesarkan mendidik dan merawat kita. Menurut M.Nuh menteri pendidikan
dari kabinet bersatu jilid II saat acara
Satu jam lebih dekat di tv one mengatakan “ keduaorang tua kita adalah jimat”. Artinya
kedua orang tua kita adalah restu kita jalan kita menuju kesuksesan yang nyata.
Kedua orang tua khususnya seorang
ibu memiliki kekuatan untuk mengontak bathin anaknya bagaimana tidak seorang
anak selama sembilan bulan berada dirahim seorang ibu. Apa yang dilakukan
seorang ibu secara otomatis dilakukan seorang anak juga karena mereka satu. Seorang
ibu akan sangat “eman” dengan darah daging yang dikandungnya, segala bentuk
upaya dilakukan demi kesehatan dan keselamatan anak yang dikandungnya. Contohnya
seorang ibu yang tidak menyukai susu dan baunya saja mau muntah, tetap dipaksa
seorang ibu untuk diminum walaupun harus meminum dengan tutup hidung atau
dengan menahan napas itu semua ibu lakukan demi mendapatkan anak yang sehat dan
cerdas, ataupun sepahit apapun jamu seorang ibu akan meminumnya demi kelancara ASI,
yang diharapkan juga sama kalau ASI nya lancar seorang ibu berharap anaknya
tidak akan kurang nutrisi dan kebutuhan tumbuh kembangnya menjadi anak yang
sehat. Dan masih banyak lagi pengorbanan seorang ibu demi anaknya. Yang tertulis
ini hanya sebagian kejil saja yang telah banyak terlupakan.
Begitu juga pengorbanan seorang
ayah, yang tak kalah pentinya yang telah dilakukan seorang ayah. Seorang ayah
akan menjaga seorang calon ibu dengan baik dan selalu memperhatikan kesehatan
dan kecukupan gizinya serta seorang ayah akan berusaha tak kenal lelah demi
membahagiakan anak dan ibunya. Siang tak kenal siang malam tak kenal malam. Begitu
perhatiannya seorang suami kepada seorang istri yang sedang mengandung anak
buah cinta dari seorang suami. Ayah sadar atau tidak sadar anak yang dikandung
calon ibu adalah darah dagingnya sehingga seorang ayah juga memiliki perasaan
yang sama terhadap anak. Namun seorang ayah biasa tidak mencemaskan anak
seperti seorang ibu yang memiliki kedekatan langsung. Namun perjuangan seorang
ayah tidak bisa dipandang sebelah mata. Perjuangan seorang ayah dan ibu itu
sama dalam kebahagian seorang anak. Karena mereka (kedua orang tua kita) yang
telah merawat dan membesarkan kita. Maka berbaktilah kepada kedua orang tua dan
berbakti kepada mereka serta berserah dirilah kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar