Selamat Datang di Blog Ceria bersama ---- Thanks telah Berkunjung ---- Jangan lupa tinggalkan Komentar

Kamis, 10 Juli 2014

ULTAH PERNIKAHAN

Suka maupun duka telah kami jalani bersama, hari ini genap 4 tahun usia pernikahan kami. aku slalu berdoa dan berusaha untuk menjadi wanita yang paling istimewah selalu bagi suamiku. doaku rumah tangga ini selalu sakinah mawadah warohmah. dan tiada yang akan memisahkan dan mencerai berai kami kecuali maut menjemput. Alhamdulillah selama ini rumah tangga kami senantiasa dilindungi dan senantiasa diberikan kebahagiaan, meskipun ada masalah kami bisa mengatasinya dengan kesabaran dan pemecahan. seperti sistim penggadaian " mengatasi masalah tanpa masalah".

suami sesosok pria idaman bagiku...
pantang menyerah dan pasrah...
seorang laki-laki penyabar dan penuh kasih sayang
bekerja slow namun penuh kepastian

entahlah aku mau nulis apa lagi tentang keadaan suamiku yang dimataku dia seorang laki-laki sempurna yang memang diciptakan Allah untuk diriku. suami bukan terlahir dari keluarga yang berpunya. sebelum menikah aku sudah memikirkannya bagaimana nantinya aku akan menghadapi bahtera rumah tangga yang banyak liku dan kebutuhan pinansial yang tidak sedikit. aku bukan menikah dengan kemiskinannya namun aku menikah dengan seorang yang tepat. seorang pekerja keras meskipun miskin namun pendidikannya sederajat dengan diriku sehingga ketika kami memecahkan masalah dan memikirkan jalan menuju masa depan yang cerah tidak banyak bertentangan dalam hal berpendapat.

 kami saling mengenal lebih dekat dan mulai mengerti satu dan lainnya ketika aku duduk di bangku sekolah menengah pertama setelah ujian akhir nasional sekitar tahun 2003. masa yang paling indah dan sangat indah untuk diarungi meskipun hanya cinta monyet dan saling pandang jarak jauh. ketika itu mulai bersemi benih cinta kami, kami lalui hari-hari kami dengan mengalir bagaikan air. jarak tempat tinggal kami memang tidak berjauhan, saat aku berdiri didepan jendela kamar aku bisa menatap tempat tinggalnya. ketika ia berdiri dibelakang namun tak dipungkiri ketika itu badai itu menerjang dan saling menggoyahkan hati kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar